Setting BIOS Yang Benar-2
Melakukan Setting BIOS Dengan Benar
|
__Artikel garis besar cara setting BIOS, melakukan setting BIOS yang benar, mengenali spesifikasi hardware, memasukkan parameter konfigurasi hardware, mengatasi kesalahan setting BIOS.
Artikel ini adalah bagian dari artikel serial tentang Setting BIOS.
Ringkasan Artikel SebelumnyaSekedar mendasari artikel ini, berikut adalah ringkasan artikel sebelumnya.
Langkah Awal Setting BIOS Yang Benar_
Sebelum mulai mengobok-obok BIOS, saya menyarankan agar lebih dulu
memastikan bahwa BIOS yang kita miliki adalah versi paling baru (update). Anda
bisa memeriksa hal ini dengan mengunjungi official-site produsen mainboard ybs.
Jika memang ada tersedia versi ( file-update BIOS) terbaru, silahkan lakukan update
BIOS milik Anda.
Dan sesungguhnya hal update-BIOS adalah sebuah persoalan tersendiri. Update BIOS memang tidaklah sulit, tetapi mengandung resiko yg amat fatal, kegagalan disini akan menjadikan mainboard tidak bisa digunakan lagi. Oleh karena itu sebelum melakukan update BIOS, silahkan Anda membaca artikel Pedoman Penting Update BIOS. Alasannya, dengan BIOS versi terbaru, bisa diharapkan bahwa BIOS mampu menangani hardware tipe terbaru, dan mungkin memiliki tambahan fitur lain yang sesuai kemajuan teknologi hardware saat itu. Ini akan memberikan opsi tambahan dalam melakukan konfigurasi atau setting BIOS yang tepat. Sebagai contoh, Anda memasang modul RAM terbaru kelas OC. Jika BIOS nya tidak atau belum mendukung Latency-timing RAM pada modul RAM tsb. maka sia-sialah pemasangan RAM canggih yang mahal itu. Dengan update BIOS, akan mendapatkan opsi setting yang lebih luas. Dari uraian di artikel sebelumnya, - artikel Setting BIOS Yang Benar-1, tampak bahwa ada mata rantai yang erat antara Hardware, User, dan BIOS. Jadi untuk melakukan “setting BIOS yang BENAR”, garis besar alur pelaksanaannya (menurut saya) adalah :
Mengenal Sifat (spesifikasi) Hardware_
Ini adalah tahapan yang paling penting. Tanpa memiliki pengetahuan
tentang hardware yang terpasang, maka tidak mungkin kita bisa memasukkan
setting yang tepat ke dalam BIOS.
Cara yang paling baik adalah dengan mencari tahu di situs resmi produsen hardware tsb. Biasanya ada petunjuk tentang bagaimana men-setting hardware tsb di dalam BIOS. Bisa juga dengan membaca manual yang mungkin disertakan saat pembelian hardware. Atau setidaknya bertanya kepada pihak lain yang sudah tahu cara setting hardware tsb.di dalam BIOS. Perlu diketahui, istilah hardware disini bukan hanya perangkat-lepasan yang dipasang oleh user, seperti Processor, HDD, RAM, Add On-card dll. tetapi harus diingat bahwa ada juga hardware yang sudah ter-integrasi ke dalam mainboard (chipset), misalnya VGA on-board, Sound on-board, ethernet, Bus-Data dsb. yang semuanya adalah hardware-onboard. Tak bisa ditawar, untuk setting konfigurasi BIOS yang BENAR, maka SEMUA hardware yang digunakan harus ditangani dengan benar pula. Memasukkan parameter hardware kedalam BIOS_
Ini adalah tahap kedua yang tak kalah pentingnya. Disini user dituntut
harus mengerti makna setiap menu (dan istilah atau singkatan - yang aneh-aneh) di dalam BIOS. Sehingga tidak terjadi
“salah kamar” saat memasukkan (memilih opsi) parameter setting-an hardware ke suatu menu-BIOS.
Ini di-perparah dengan kenyataan, bahwa setiap produsen mainboard membuat istilah sendiri untuk sesuatu (fitur) yang sama. Contoh paling mudah adalah istilah untuk "sharing RAM Video (VGA Onboard)", begitu banyak istilah berbeda yang digunakan untuk satu hal yang sama. :( Kesalahan setting disini bisa berakibat sangat buruk, baik untuk hardware ybs. maupun sistem keseluruhan. Cara paling tepat adalah dengan membaca baik-baik manual untuk BIOS (mainboard) yang diperoleh saat pembelian, atau manual yang tersedia di situs resmi produsen mainboard-nya. Atau setidaknya bertanya kepada pihak lain yang tahu atau sudah mengenal semua menu dan istilah yang ada di dalam BIOS mainboard tsb. KesimpulannyaTidak ada petunjuk atau manual yang bersifat "instruktif" dalam melakukan "setting konfigurasi BIOS yang BENAR". Bahwa menu ini harus di-isi begini, dan menu itu harus di-isi begitu. Sebab apa yang mesti di-isikan, sangat tergantung dari spesifikasi (karakter) hardware atau device ybs. Jadi jelasnya,
Jika Anda Novice-User (newbie?) Berdasar semua uraian di atas (dan artikel sebelumnya), maka jika Anda tergolong "novice user (newbie)" maka Setting BIOS yang benar adalah :
Jika Terjadi Kesalahan Setting BIOS_ Jika kesalahan setting (konfigurasi) yang terjadi adalah serius (mis. Setting Processor, VGA, HDD-mode, RAM-timing (latency), dll), biasanya sistem tidak akan mampu melakukan booting (halt). Hal ini bisa disertai munculnya suatu pesan error tertentu saat proses POST, atau muncul BSOD, atau bahkan tidak muncul pesan sama sekali, alias layar monitor gelap pekat. Semua pasti tahu, mengatasi munculnya pesan error bisa menjadi pekerjaan yg menimbulkan frustrasi.
Solusi hal di atas tidak sulit sama sekali. Cukup dengan mematikan (Off-kan) sistem, melepas kabel listrik, dan mereset BIOS nya. Dengan mereset BIOS berarti mengembalikan semua setting konfigurasi BIOS ke setting konfigurasi default (basic, standard). Selanjutnya bisa diulangi kembali men-setting BIOS dari awal. Membuat catatan setiap kali melakukan konfigurasi tertentu, pasti akan sangat membantu dalam hal ini. Bisa dibaca di artikel Reset dan Update BIOS. Akan lebih bagus jika di dalam sistem sudah terinstal software “benchmarker”, sehingga setiap kali selesai setup konfigurasi (setting) BIOS, dilanjutkan dengan melakukan benchmarking atas sistem yang ada. Dengan begini “berburu setting konfigurasi BIOS yang BENAR” akan lebih efektif (dan asyik), tidak hanya menduga-duga. Yah .. , hitung-hitung belajar menjadi Over Clocker (OC-er) yang handal, apa salahnya. 30/10/2012 update 31/12/2012 - 4/04/2013- 21/04/2013- 7/09/2014- 25/12/2014 official-site : situs-resmi; situs web milik produsen suatu barang (hardware) yang berisi penjelasan tentang hasil produksinya.
file-update (BIOS) : file susulan (suplement) yang bisa ditambahkan pada file terdahulu dengan tujuan untuk menyempurnakan. BSOD : blue screen of death; blue screen; layar biru; tampilan warna biru dengan text putih yang muncul saat terjadi kegagalan sistem yang serius. Sering juga disebut "system-crash atau Stop Error". POST : power on self test, silahkan baca artikel nya. benchmarker : software komputer yang digunakan untuk mengukur performa suatu hardware dalam lingkungan tertentu, biasa dilengkapi dengan hasil benchmark atas hardware lain sebagai pembanding. |
_Daftar Judul Artikel - Pengetahuan Dasar System Windows Untuk Teknisi Komputer
Daftar Judul Artikel Windows 8 Cari solusi-cepat, gunakan Mini_browser dibawah setiap halaman. |